Selasa, 16 Februari 2010

American Dreams: Ketika Amerika Serikat Bermimpi (Bagian II)

(Sambungan dari artikel American Dreams:...(Bagian I)

3. Wilson, Perang Dunia I hingga New Deal

Pada tanggal 22 Januari 1917 pemerintah Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas akan dilanjutkan kembali. Ketika lima kapal Amerika tenggelam di bulan April, Wilson langsung meminta konggres untuk menyatakan perang. Segera saja pemerintah memobilisasi kekuatan militer, industri, tenaga kerja dan pertanian. Di bulan Oktober 1918 sebanyak 1.750.000 tentara Amerika disebar ke Perancis.
Presiden Wilson berperan besar membuat perang berakhir lebih cepat dengan mendefinisikan tujuan perang sekutu.

Empat belas pokok pikiran Wilson yang terkenal diserahkan kepada senat pada bulan Januari 1918. Empat belas pokok pikiran ini menjadi sendi utama perjanjian perdamaian yang digagas Wilson – pembentukan sebuah asosiasi bangsa-bangsa yang mengupayakan “jaminan bersama terhadap kemerdekaan politik dan keutuhan wilayah untuk semua negara, baik yang besar maupun kecil”
Pada akhirnya hanya sedikit yang tersisa dari usulan Wilson bagi perdamaian abadi kecuali Liga Bangsa bangsa itu sendiri dan sang Presiden harus menanggung ironi terakhir dengan melihat bangsanya sendiri secara angkuh menolak keanggotaan di Liga ini.

****

Pada bulan oktober 1929 pasar saham hancur dan 40 persen nilai saham hilang. Inti masalah adalah perbedaan yang besar antara kapasitas produksi Negara dan kemakmuran rakyat untuk mengkonsumsinya. Penemuan-penemuan besar teknik produksi selama dan setelah perang meningkatkan hasil produksi industri di atas daya beli petani dan pekerja rendah di Amerika. Simpanan orang-orang kaya dan kelas menengah sudah sedemikian banyak dan tidak hanya sekedar main aman lagi, kekayaan orang-orang kaya dan kelas menengah dialihkan kepada spekulasi gila-gilaan di saham atau real estat. Karena jatuhnya pasar saham hanyalah struktur spekulasi yang lemah dan ambruk.

Di tahun 1933, presiden baru Franklin Roosevelt mendatangkan rasa percaya diri dan optimisme. Hal ini dengan cepat menggalang rakyat untuk mendukung programnya yang dikenal dengan nama New Deal (janji baru). Dalam pelantikannya Roosevelt mengatakan “Satu-satunya yang harus ditakuti adalah ketakutan kita sendiri”. Prinsi New Deal ini adalah meninggalkan ekonomi bebas atau liberal dan beralih ke sistem perekonomian terpimpin oleh untuk mengatur dan kekacauan ekonomi. Program New Deal meliputi 3R yaitu:

1. Relief : ditujukan untuk golongan bawah. Prinsipnya untuk membantu orang yang sedang menderita agar tetap bisa bertahan hidup. Realisasinya antara lain melalui program padat karya, dimana rakyat dilibatkan dalam pembangunan Tennessee, Vailly Autorty.
2. Recovery : merupakan program mendorong industri ketingkat semula. Realisasinya
a. Pemerintah memberikan pinjaman agar perusahaan tidak tutup dan dapat menyerap tenaga kerja.
b. Menaikan harga dalam negeri, diadakannya devaliasi agar rakyat dapat menjangkau harga barang, diluar negeri dijaga harganya agar tidak anjlok.
c. Dikeluarkannya $ 2 juta dollar untuk menstabilkan harga.
3. Reform : merupakan perbaikan dalam sistem dimana pemerintah mengeluarkan uu jaminan sosial, realisasinya, emperhatikan usia pension, memberikan jaminan hari tua.

Bukti-bukti keberhasilan program New Deal :
1. mengurangi jumlah pengangguran dengan cara membuat proyek-proyek menyerap tenaga kerja.
2. harga barang dinaikan agar perusahaan-perusahaan tidak tutup dan memberikan pekerjaan bagi orang lain.
3. menyusun UU untuk menjamin buruh, dengan menentukan upah minimum, menentukan 40 jam sebagi maksimum jam kerja seminggu, majikan harus mengakui dan menerima wakil-wakil buruh.
Meskipun New Deal berhasil dalam program-programnya untuk mengatasi depresi hebat di Amerika walupun New Deal mendapatkan kritikan tentang program-program dari New Deal tersebut. Namun presiden Roosevelt bersikeras bahwa langkah-langkahnya untuk menyehatkan ekonomi Amerika akan memperkuat kemerdekaan dan demokrasi. Sehingga program-program dari Roosevelt menjadi mimpi Amerika. Dalam pidatonya di radio pada tahun 1938, Roosevelt mengingatkan rakyat Amerika bahwa:

“Demokrasi telah lenyap di sejumlah Negara besar, bukan karena orang-orang di sana benci demokrasi, tetapi karena mereka bosan dengan tingkat pengangguran dan tiada jaminan, bosan melihat anak-anak mereka kelaparan, sementara mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena pemerintah mereka kebingungan dan karena lemah salam memimpin... akhirnya di tengah kepitus asaan, mereka memilih untuk mengorbankan kemerdekaan mereka demi mendapatkan makanan. Kita di Amerika tahu betul bahwa institusi demokrasi kita bisa dijaga dan berhasil. Namun untuk menjaganya kita perlu…membuktikan bahwa langkah praktis pemerintah yang demokratis setara dengan tugas untuk melndungi keamanan rakyat…rakyat Amerika semua sepakat menjaga kemerdekaan, apapun resikonya, dan langkah pertama pertahanan itu terletak pada perlindungan keamanan ekonomi”

D. Contemporer Dreams

Masa yang disebut Contemporer Dreams, ingin dibatasi menyangkut mulainya Amerika Serikat memasuki dan konsentrasi pada politik luar negeri. Sekaligus juag memberi batasan jelas antara past dream, yang orientasinya adalah America for American. Dimasa contemporer ini didorong oleh American Dreams yang berbunyi: “cahaya untuk negara-negara”. Maka Amerika Serikat aktif memasuki kancah pertarungan dunia internasional.

1. Perang Dunia II dan Four Freedom
Sebelum Roosevelt terpilih menjadi presiden untuk kedua kalinya, program barunya tertutup oleh bahaya baru yang tidak disadari oleh rakyat Amerika. Ekspansi rezim totaliter Jepang, Italia dan Jerman tahun 1931.

Saat Jepang, Jerman dan Italia melakukan agresi secara besar-besaran rakyat Amerika cemas terkena sentiment menutup diri. Amerika masih kecewa dengan kegagalan perjuagan demokrasi di perang dunia I., mengumumkan bahwa Negara-negara yang terlibat dalam konflik tidak bisa meminta bantuan. Tujuannya ialah mencegah apapun caranya, keterlibatan Amerika dalam perang yang bukan perang Amerika.

Sentimen mengisolasi diri Amerika mekin menguat ketika Nazi menyerang Polandia tahun 1939 dan perang dunia II pecah, sekalipun rakyat Amerika sama sekali tidak netral tentang peristiwa tersebut. Sentimen publik jelas tertuju kepada korban agresi militer Hitler dan mendukung kekuatan sekutu yang menentang ekspansi Jerman. Sikap menjauhkan Amerika dari keterlibatan perang akhirnya atal sesudah Jepang menyerang pangkalan militernya di Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941. bersama inggris dan Negara sekutu lainya, menggalang kekuatan untuk menghancurkan kekuatan fascist.

Pada tahun 1940 Franklin. D. Roosevelt terpilih menjadi presiden Amerika ke tiga. Secara terang-terangan ia memusuhi facist dalam perang dunia II serta menjalankan kontrak bersama sekutu. Pada tanggal 14 Agustus 1941 bersama mentri inggris Winston Churchill, ia menulis deklarasi 8 pasal sebagai program perdamaian yang lebih dikenal dengan piagam Atlantik. Dalam program ini dicantumkan hak rakyat menentukan nasib sendiri, jaminan perdamaian serta bebas dari kemelaratan dan ketakutan. Program ini disebut “The Four Freedom” yang disampaikan oleh Franklin. D. Roosevelt.

Hal-hal yang mendasar yang diharapkan rakyat dari sistem ekonomi dan politik mereka yaitu :
1. Kebebasan berbicara dan berpendapat di mana pun di dunia
2. Kebebasan setiap orang untuk beribadat kepada Allah dengan caranya sendiri di mana pun di dunia.
3. Bebas dari kekurangan, yang, kalau diterjemahkan dalam istilah yang lebih umum, berarti berkaitan dengan pengertian ekonomi yang akan menjamin bahwa setiap negara mempunyai kehidupan masa damai yang sehat bagi rakyatnya di mana pun di dunia
4. Bebas dari rasa takut - yang, kalau diterjemahkan dalam peristilahan umum, berarti pengurangan persenjataan di seluruh dunia sampai ke suatu tingkat tertentu dan dengan cara yang seksama sehingga tidak ada suatu bangsa yang sanggup melakukan tindakan agresif fisik terhadap negara tetangganya di mana pun di dunia

2. Perang Dingin
Pada masa ini Amerika lebih berorientasi kepada poitik luar negeri Amerika. Setelah perang dunia II Amerika mendominasi masalah-masalah global selama bertahun-tahun. Para pemimpin Amerika ingin mempertahankan struktur demokrasi yang telah mereka bela dengan dengan penuh pengorbanan dan membagi kemakmuran seluas mungkin. Masyarakat Amerika mendukung peningkatan kewenangan pemerintah dan menerima rancangan Negara yang sejahtera, menciptakan tingkat kekayaan baru di Amerika.

Setelah perang dunia II, Uni Soviet dan Amerika terjadi permusuhan akibat dari adanya perbedaan pandangan tentang ideologi antar kedua Negara tersebut, sehingga pertentangan antara kedua Negara tersebut disebut juga dengan perang dingin. Amerika berharap bisa menciptakan stabilitas agar rekonstruksi damai bisa dilaksanakan. Amerika menempatkan posisinya sebagai pendukung utama peradagangan bebas dan ingin menghapus hambatan perdagan.

Amerika juga menciptakan pasar bagi pertanian dan industri Amerika. Pengurangan hambatan dagang dapat diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik dalam maupun luar negri, serta mendukung stabilitas sekutu Amerika, dengan kata lain Amerika berusaha meyakinkan Eropa untuk bangkit dari depresi hebat (1929-1940) Amerika mendukung eropa dengan cara melakukan eksport agar perumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi di Eropa cepat pulih.

Uni Soviet mempuyai agenda sendiri. Tradisi lama Rusia akan pemerintahan yang terpusat dan otokrasi berlawanan dengan penekanan America yang demokrasi. Setelah membaliknya ancaman Hitler, Uni Soviet bertekad untuk bangkit. Dan kini Uni Soviet menuntut danya tapal batas yang dapat dipertahankan dan rezim yang bersimpati dengan cita-cita mereka di eropa timur. Namun Amerika telah menyatakan pemulihan kemerdekaan dan pemerintahan sendiri di polandia, cekoslowakia, dan Negara-negara lain di eropa tengah dan timur sebagai salah satu tujuan perang mereka.

Kemudian Amerika membuat peryataan yang dikenal dengan doktrin Truman, ia menyatakan “ Saya percaya bahwa harus menjadi kebijakan Amerika untuk membantu rakyat merdeka yang menentang penindasan yang dilakukan oleh kaum minoritas bersenjata atau oleh pihak asing”. Akibat peryataanya mengakibatkan gelombang anti komunis diseluruh penjuru negeri. Berdasarkan asumsi bahwa “Uni Soviet berusaha keras untuk mengambil alih pemerintahan dimana saja yang memungkinkan”. dokumen tersebut mengikat Amerika untuk membantu sekutu di manapun di dunia yang terancam ancaman Soviet.

3. Kemunculan budaya tandingan hingga Amerika Serikat menjadi polisi dunia

Amerika telah melewati berbagai peperangan seperti: Perang Saudara, Perang Dunia I dan II. Kini dalam masa perang Dingin secara otomatis kancah perseteruan dilakukan di luar negeri. Di dalam negeri sendiri ternyata terjadi kejenuhan. Saat itulah muncul berbagai aliran tanda-tanda yang tampak dari budaya tandingan muncul di masyarakat Amerika pada akhir tahun 1960-1970-an. Rambut panjang dan jenggot tebal menjadi lazim. Jins biru dan kaos oblong menggantikan kemeja, jas dan dasi. Pemakaian obat-obatan terlarang meningkat dalam usaha untuk membebaskan pikiran dari tekanan-tekanan masa lalu. Musik Rock And Roll berkembang dalam berbagai fariasi. Hard rock menjadi poluler dan lagu-lagu berisi kritik poltik atau sosial menjadi umum. Budaya tandingan kaum muda mencapai puncaknya pada bulan agustus 1969 di woodstock.

Energi yang mendorong gerakan sipil dan menjadi katalisator budaya tandingan memancing gerakan lingkungan hidup pada pertengahan 1960-an. Gerakan ini banyak muncul setelah terbit buku karya Rachel Carson tahun 1962 berjudul Silent Spring, yang menunjukan banyaknya penggunaan pestisida kimia. Keprihatinan masyarakat terhadap lingkungan terus meningkat sekitar tahun 1960-an dengan banyaknya orang sadar akan polutan mengepung mereka.

Pada tanggal 22 April 1970 seluruh Amerika merayakan hari bumi. Namun banyak yang menolak usulan untuk membersihkan udaar dan air negara ini. Solusi tersebut akan memakan biaya yang besar. Pada tahun 1970 konggres mengajukan amandemen Undang-Undang udara bersih tahun 1967 untuk mengembangkan penyeragaman standart kualitas udara. Tahun 1970 lembaga perlindungan lingkungan hidup dibentuk sebagai agen federal independen untuk pengendalian pencemaran.

Pada tahun 1991 menjadi akhir dari pearng dingin. Ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet. Apa yang akan dilakukan Amerika? Masih adakah mimpinya? Amerika kemudian menjadi ”tanpa tanding”. Pada paruh pertama tahun 1990-an Amerika mulai menjadi polisi dunia. Hal itu tampak pada campur tangannya terhadap urusan dalam negri negara lain. Amerika Serikat ingin memperluas paham demokrasi-liberalnya yang dianggap sebagai pajam terbaik bagi seluruh negara.

Bagaimanapun sejarah panjang Amerika, ternyata Amerika Serikat tetap menjadi impian kebebasan bagi setiap orang. Apapun bisa dilakukan di Amerika. Tidak mengherankan Amerika banyak menampung para imigran, yang legal maupun yang datang secara ilegal. Semuanya mempunyai mimpi, American Dreams: The right to life, liberty and the pursuit of happiness. Apakah semua mimpi itu tercapai? Perjalanan sejarahlah yang dapat membuktikan.

M.S. Mitchel Vinco
(saat kuliah Sejarah Amerika)