“Yang kita
kembangkan di masa-masa mudah, akan menjadi kekuatan kita di masa-masa yang
berubah”, demikian motivasi dari buku “Who
Moved My Cheese”, (Spencer Johnson:2002). Berusaha mengingatkan bahwa di
masa terdamaipun, kita tidak boleh bersantai-santai, larut dalam ketenangan,
sehingga melupakan bahwa perubahan merupakan kepastian di dunia ini.
Meskipun sekarang
masyarakat Kal-Bar berada di kondisi yang damai dan tenteram, sejarah tetap
harus dipelajari. Biarpun sejarah itu menjadi sejarah yang kelam. Seperti
peribahasa Perancis “historie c’est
repete”, artinya “sejarah akan terulang kembali”. Pembelajaran sejarah
bukannya membuka luka lama, tapi pembelajaran agar luka itu tidak terjadi lagi
di masa depan.
Terutama menjelang
Pilkada Gubernur Kal-Bar 2012, pembelajaran tentang sejarah konflik kekerasan,
terutama pengerahan massa demi tujuan politik, sangat baik dipelajari untuk
menjaga minimal diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai, agar tidak
mudah terprovokasi. Januari ini bertepatan pula dengan Peringatan Perisitiwa
Malari 38 tahun yang lalu.