Sejak dikenal secara luas di
Eropa pada abad ke-14, Valentine’s Day
menjadi perayaan yang mendunia. Perayaan Valentine’s
Day diinspirasikan oleh tradisi Eropa kuno “Lupercaria” yang merayakan
datangnya musim semi, musim kesuburan. Nama “Valentine” sendiri diambil dari
nama Santo Valentin yang berdasarkan tradisi Gerreja Katolik dirayakan tiap 14
Februari. Dewasa ini, Valentine’s Day
tidak lagi identik lagi dengan Eropa dan tradisi Katolik, melainkan sudah
menjadi perayaan mendunia. Dalam berbagai sumber, Valentine’s Day dinyatakan sebagai hari terpopuler ke-2 di Amerika
Serikat (negara sekuler) setelah natal.
Sebagai bahasa universal,
“cinta” dalam balutan “Valentine, memang mudah tersebar dalam berbagai bentuk
kebudayaan yang didatanginya. Maka tak heran, di awal bulan Februari, semua
super market hingga mal di Pontianak mulai berpermak diri dengan riasan Valentine’s Day.
Benarkah Februari hanya melulu
soal Valentine’s Day? Ternyata tidak! Di tanggal yang sama, 14 Februari, juga
terdapat hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Peringatan “Pemberontakan PETA
di Blitar 1945”, yang kemudian mengedepankan sosok pemuda Pahlawan Nasional,
Supriyadi.