Penggunaan istilah “lokal” pada umumnya berkaitan
dengan istilah “nasional” dan “global”. Lokal menunjukkan wilayah yang paling
kecil dan sempit bagi interaksi sosial masyarakat, sedangkan nasional dibatasi
oleh kedaulatan politik, dan global menandakan wilayah keseluruhan dunia. Hal
ini berakibat pada konsekuensi logis yaitu jika ada sejarah lokal, maka ada
sejarah nasional dan sejarah global (internasional).
Sejarah lokal menurut Kuntowijoyo (2003) adalah
peristiwa sejarah yang terjadi di lingkup lokal, yang berisi tentang
permasalahan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan politik di kawasan perdesaan.
Menurut Abdullah (1985), sejarah lokal merujuk pada satu komunitas atau unit
adminstrasi tertentu seperti perdesaan atau perkotaan maupun suatu ikatan
sosio-kultural dalam sebuah masyarakat. Dengan demikian sejarah lokal merupakan
sejarah yang berpengaruh pada suatu kawasan tertentu saja, sebuah kota atau
sebuah desa (kampung) . Hal ini membawa pada konsekuensi logis kembali yaitu
sejarah nasional adalah sejarah yang berpengaruh pada sebuah negara, dan
sejarah internasional adalah sejarah yang berpengaruh pada lebih dari satu
negara.